29 April 2008

Stasiun Semut

Senin kemaren, saya dan kanca2 kelompok PPAV mengukir kenangan indah.
Saya, Mbak ita, pandu, mas Brekele, Mas Ebin, Mas Azis, dan Mas Alif kencan rame2 dari stasiun satu ke stasiun yang lain di kota Surabaya yang tercinta ini.
Dengan diiringi bau pesing dan oli kami berjalan menggelandang bersama dari satu gerbong ke gerbong yang lain demi terwujudnya film idaman.

cerita indah kami di hari senin dimulai pukul 08:00 pagi. tanti yang tepat waktu dateng pukul 8 kurang seperempat. dan luar biasanya tak ada sebiji mahluk pun yang keliatan batang idungnya.
BAGUSSSS!!!

Akhirnya karena situasi dan kondisi kami baru berangkat ke stasiun pukul 10:00

kami pun naik motor menuju Stasiun Semut beriringan. Yang berada di depan adalah Tanti. Begitu nyampe di depan sebuah bangunan yang "mirip" stasiun, tantie pun berhenti dan mengkode motor kedua yang dinaiki mas Alif(A) dan Mbak Ita(I) untuk berhenti

T : "Mas, bukannya "ini" ya?"
A : "Bukan tan, ini kan STASIUN SURABAYA KOTA
I : bingung, *bukannya Stasun Semu ma Surabaya Kota tu sama ya?* pikirnya dalem ati
T : bengong, untuk beberapa detik mlongo2 kaya kebo sambil ngeliat bangunann kemproh di pojok jalan dengan seksama, "Gimana kalo tanya aja mas?"

Akhirnya, bertanyalah mahluk manis ini ke tukang becak pinggir jalan. Dan dari hasil dioskusi tingkat tinggi anatara tantie dan tukang becak menghasilkan kesimpulan bahwa..
STASIUN SURABAYA KOTA = STASIUN SEMUT.

DIERRRRRRRR!!!

Akhirnya kami pun masuk dengan sukses ke dalam stasiun paling terkenal di Surabaya. Saking "terkenalnya" kami pun samp0e gag tau kalo naman bekennya Stasiun Semu tu Stasiun Surabaya Kota..huehuheuehuheuhe

Kami pun akhirnya nggelandang di salah satu gerbong kereta yang berhenti.

Scene 1
Scene 2
Scene 3
..dan hawa panas semakin menyergap dengan ganas.
Scene 4
Scene 5
..kami mule kipas2
Scene 6
..beberapa dari kami mule nungging karena kehilangan kesadaran


Penderitaan mas Azis karena panas


Hoahhhh..
Siang itu panas sekaliiiii..
sampe2 muka kami yang udah kumus2 jadi tambah ngumus karena sang mentari.
Gundul memang hawa surabaya.
Berasa musim salju dinginnya..kalo gag saking cintanya ma mata kuliah PPAV, kayanya gag mungkin kita mau menyiksa raga kami seperti ini..

huehueueueh


suasana di dalem gerbong neraka

akhirnya meskipun dengan bermandikan peluh dan bolot..
separuh dari film kami pun selesai..
kami pun tak kunjung pergi, karena jiwa patriotisme yang begitu menggelora, stasiun semut pun menjadi korban kenarsisan kami.. hehehehe.


Judul: "Candid Wayah Mulih"
Hasil Jepretan: Mas Ebin
Obyek: Semua Kru


Judul: "Belum Ada"
Hasil Jepretan: Mbak Ita
Obyek: Tanti



Judul: "Azis Mulih Minggat"
Hasil Jepretan: Tantie
Obyek: Mas Azis



Judul: "Nengkri Nde Gerbong"
Hasil Jepretan: Tantie
Obyek: Mbak Ita


Judul: "Selamat Tinggal Semut"
Hasil Jepretan: Tantie
Obyek: Unidentified Gerbong

dan kami pun pergi tepat jam 13:30 siang untuk kembali ke kampus.
karena handycam kami baterenya habis..
haxhaxhaxhax..
*ndeso, syuting nggawe handycam :P..nasip wong kere..hahahahah*


6 komentar:

Republik Gaptek mengatakan...

kere tenan

cahpesisiran mengatakan...

wahh seru juga perjuangan mencari stasiun semut yang paling terkenal..
btw, pideonya kok gak di upload. boleh dunk diupload dikit, biar ga penasaran pelemnya seperti apa.
hehe

hptcommunity mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
hptcommunity mengatakan...

Haaa....
Stasiun surabaya kota = stasiun semut

lha trus,
Stasiun Pasar Turi & Satsiun Gubeng
bukan stasiun kota gt y??

Dooh...banyak amat stasiun...

Mbok ya o kayak semarang,
Stasiun Tawang klo di musim ujan bisa alih fungsi...berubah jadi objek wisata bahari

huehehehe.....

Anonim mengatakan...

wee stasiunn semutt jadi kangen surabaya akuuu hiksss
btw lam kenall

Anonim mengatakan...

hwhahwhhawa...

cie yang punya profesi baru...

jadi tukang pel kereta neh critanya...

huhuhu...

ajak2 donk...


-sikeceng-